Es Gempol Pleret Yu Mami Terus Eksis Ditengah Persaingan Kuliner Modern.
Es Gempol Pleret Yu Mami Terus Eksis Ditengah Persaingan Kuliner Modern.
KLATEN-koranjateng.com
Salah satu pedagang Es Gempol Pleret, di Daerah Delanggu, Klaten, yang masih tersisa dan terus eksis bertahan hingga kini, adalah Es Gempol Pleret Yu Mami, meski banyak pedagang sejenis yang telah jatuh tumbang. Namun usaha kuliner tradisional tempo dulu, ini masih tetap terus bertahan di tengah gempuran kuliner modern yang marak bertebaran belakangan ini (12/04/2025).
Es Gempol Pleret Yu Mami Delanggu dikelola oleh Martin Sagita Prihanta beserta istri, dan berlokasi di pinggir Jalan Eks Pabrik Karung, atau tepatnya di depan SMPN 1 Delanggu, Klaten. Dalam keseharian usaha Es Gempol Pleret tersebut, mulai dibuka dari pukul 10.00 Wib hingga sekitar pukul 15.00 Wib.
Martin saat ditemui awak media mengatakan "Dirinya memang terus bertahan selama ini, terlebih semenjak Covid - 19 kemarin, memang kita sempat down, dan saat ini di tengah perjalanan bangkit, kami memang mencoba untuk terus konsisten, meskipun berat, namun karena sudah kadung punya banyak pelanggan terkadang tidak tega kalau harus membuat mereka kecewa," terangnya.
Dirinya mengakui, memang persaingan saat ini sangat ketat, terlebih karena Es Gempol Pleret ini bukan jenis minuman untuk meredakan haus, melainkan lebih pada menikmati sebuah sajian minuman yang memang gurih, manis dan menyegarkan, jadi kalau di banding dengan minuman pengobat rasa haus, seperti es teh atau minuman-minuman modern lain, tentunya tidak sepadan apple to apple, membandingkan misal Es Gempol Pleret dengan Es teh, sebab kalau Es teh atau kan memang jenisnya guna pereda rasa haus. Es Gempol Pleret ini kalau mau dibandingkan mungkin lebih sepadan dengan Es Kulak Pisang misalnya, itu masih hampir sejenis karena sama-sama dari bahan santan.
"Makanya dalam hal penjualan kita juga tidak sebanding larisnya dengan Es teh, atau Es pengobat haus lain misalnya, tapi ya bagaimanapun kita tetap bertahan dan terus eksis, meski hasilnya bisa dikatakan pas-pasan gali lobang tutup lobang, tetapi kita tetap bersyukur karena memang rezeki sudah ada yang mengatur," papar Martin.
Lebih lanjut, Martin mengatakan terkait dengan Es Gempol Pleret sendiri, memang dirinya dulu di ajari cara buat dan pengolahan oleh adik dari istrinya, yang memang asli dari Kudus dan usahanya juga produsen dan pedagang Es Gempol Pleret di Kudus. Dulu dirinya sempat hampir putus asa dalam berlatih membuat Es Gempol Pleret ini, karena memang sangat rumit prosesnya, namun akhirnya karena dorongan semangat dari istri dan keluarganya, maka akhirnya, ya mau ga mau harus bisa, dan berkat ketekunan serta belajar kurang lebih setengah tahun saya baru bisa memahami karakter dan cara pembuatan dari Es Gempol Pleret tersebut.
"Kalau untuk Es Gempol Pleret Yu Mami ini kiblatnya lebih ke Solo, namun bahan-bahan dasarnya memang dari Kudus, sebab kualitasnya memang terbukti Gempol itu bisa jadi lembut teksturnya dan menyebar, kalau di Solo sendiri rata-rata kan Gempol itu kenyal, namun kalau pakai beras dari Kudus ini yang memang khusus untuk bahan membuat Gempol tetap hasilnya berbeda, begitupun dengan gula aren, dan sirupnya kalau yang asli Kudus memang luar biasa," terang Martin
" Ya sekalian pulang kerumah Mertua kalau pas beli bahan dari sana, namun bila sangat terpaksa terkadang saya juga membuat mix dari bahan lokal, kalau stok memang sudah disana, sebab seperti gula aren itu hanya untuk bisa mendapat 50 kilogram saja, saya harus inden sampai sebulan, beberapa waktu lalu, karena memang yang stok kebetulan disana juga menipis, akhirnya saya mix dengan bahan lokal," jelasnya.
Martin juga menginformasikan "Untuk Klaten yang masih bertahan mungkin hanya kami, karena di beberapa tempat memang sudah tak lagi berjualan, dengan berbagai alasan, jadi dengan keterbatasan penjual Es Gempol Pleret ini, maka akhirnya memang banyak dari para pelanggan saya itu justru datang dari jauh-jauh, Klaten kota, Cawas, karangnongko, Jatinom, Ceper dan beberapa Daerah lain di Klaten," ujar Martin.
"Seperti kita ketahui bersama Gempol Pleret kuliner berupa minuman tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa dan dipercaya telah ada sejak era Mataram Islam, dengan bukti tertulis dalam Serat Centhini yang menyebutkan minuman ini sebagai salah satu dari 48 jenis makanan populer pada zaman itu, karenanya kuliner Es Gempol Pleret ini memang memiliki sisi historis yang kuat dan punya segment penggemarnya tersendiri." ujar Martin.
Meski tak seramai kuliner modern, namun memang kami tetap bersyukur, sebab kalau saya sampai tidak jualan, maka akan semakin hilang jejak keberadaan Es Gempol Pleret ini mas, khususnya di Klaten, dan pelanggan pastinya sangat kecewa, untuk itu sebisa mungkin walaupun berat dan harus bersaing ketat dengan kuliner minuman modern lain, saya berusaha untuk tetap bertahan, sebab saya masih percaya, bahwa kuliner ini ada segmen penggemarnya tersendiri, walupun mungkin belum tahu lokasinya, namun suatu saat kalau jodoh pasti ketemu, toh kita juga sudah berusaha untuk bersinergi dengan platform-platform penjualan online, dan kalaupun memang rezeki, pasti tidak akan tertukar. Tuhan memberi ujian umatnya karena memang dirasa umatnya kuat, jadi ini adalah ujian tersendiri bagi saya, ada kalanya jualan itu laris namun juga tak jarang sepi itulah dinamika kehidupan." pungkasnya.
Dari pemaparan Kang Martin tak ada salahnya bila kita juga ikut melestarikan warisan kuliner nenek moyang tersebut, dengan cara berbelanja dan mencicipi kuliner minuman tradisional tempo dulu ini yang memang keberadaannya di Klaten memang sangat jarang, jadi agar bisa terus eksis dan tidak hilang, mari sedikit berbagi dan mensupport para pedagang kuliner tradisional lokal tersebut. Khususnya bagi yang tinggal di sekitar Klaten, kuliner ini bisa didapatkan di Stand Gempol Pleret Yu Mami yang dikelola oleh Martin Sagita Prihanta dan Istri yang memang dari Kudus, dan berlokasi di Depan SMPN 1 Delanggu Jalan Eks Pabrik Karung Goni Delanggu.
( Pitut Saputra )