Bersama Menjaga Bumi dengan Dukung Electrifying Lifestyle
(Mengganti Kendaraan Berbahan Fosil dengan Kendaraan Berbahan Listrik)
(Oleh:
Laely A. Nasroh)
Usia bumi semakin lanjut,
sehingga penduduk bumi harus pintar-pintar mencari cara agar keberlangsunganya
bisa digunakan semakin lama. Bumi sebagai tempat tinggal mahluk hidup sudah
banyak mengalami kerusakan, pencemaran dan pengurangan sumber daya yang
terkandung di dalamnya.
Manusia masih menggunakan
bahan energi tak terbarukan yang pasokannya
seiring berjalannya waktu semakin mengalami pengurangan. Seperti dilansir dalam
Jurnal berjudul “Krisis Energi” dituliskan didalamnya, bahwa saat ini kebutuhan
energi sangat meningkat, karena dipengaruhi oleh peningkatan pertambahan
penduduk dan pesatnya industrialisasi dunia sehingga mengakibatkan tersedotnya
cadangan energi fosil yang merupakan sumber energi utama dunia. (KLNR
Indonesia, 2012)
Penduduk dunia dewasa ini
sudah mulai menemukan berbagai cara untuk mengupayakan pencegahan terhadap
krisis energi, tidak lain melalui penghematan dan mencari sumber energi
alternatif.
Alasan lain yang
menyebabkan pentingnya penerapan energi terbarukan adalah untuk menekan
pencemaran lingkungan yang berpotensi menimbulkan semakin meningkatnya pemanasan
global.
Penggunakan alat
transportasi seperti motor, mobil yang menggunakan energi penggerak menggunakan
bahan bakar fosil serta alat rumah tangga seperti kompor masih menggunakan
bahan baku gas masih menjadi gaya hidup yang dipakai oleh masyarakat Indonesia.
Semakin meningkatnya pengguna kendaraan bermotor berbahan fosil maka akan
menghasilkan emisi gas buang yang semakin meningkat pula, sehingga polusi juga
akan semakin merajalela, dan berdampak tidak baik bagi kehidupan manusia.
Pada sebuah jurnal
disebutkan bahwa Indonesia akan menuju target Net Zero Emission (NZE) pada
tahun 2060 dengan variable renewable energy (VRE) (Zahira, 2022) oleh
karena itu masyarakat dianjurkan untuk turut membantu suksesnya NZE tersebut
dengan melakukan hal-hal kecil seperti mengganti kendaraan berbahan bakar fosil
dengan kendaraan berbahan bakar listrik, mengganti kompor dengan bahan baku gas
menjadi kompor listrik.
Upaya yang seyogyanya
dilakukan mungkin sederhana, tetapi apabila dilakukan semua orang dan secara
rutin dan berkesinambungan maka akan sangat berdampak pada lingkungan dan bumi
tempat kita tinggal.
Dengan mengurangi penggunaan
bahan baku fosil, maka kita akan ikut menjaga bumi dari pemanasan global yang
menyebabkan efek rumah kaca, yang menjadi sebab semakin menipisnya lapisan ozon
sebagai pelindung bumi. Efek rumah kaca ini merupakan proses absorbsi dan
pembuangan radiasi inframerah oleh bermacam gas di atmosfer. (Sudarti, 2021)
Dari efek rumah kaca ini
berdampak serius bagi kelangsungan kehidupan, seperti melehnya es di kutub
utara, yang bisa mengakibatkan tertutupnya daratan di bumi dengan air, kenaikan
air laut, perluasan gurun pasir, perubahan iklim sehingga berakibat punahnya
flora dan fauna.
Tentu hal-hal buruk
akibat dari pemanasan global tidak kita inginkan berlarut-larut terjadi, oleh
karena itu kita sebagai umat manusia, yang paling dominan menggunakan alam
semesta sudah selayaknya mengupayakan kelangsungannya, adapun hal yang paling
mungkin untuk dilakukan adalah dengan mengganti kendaraan berbahan fosil dengan
kendaraan berbahan listrik, karena hampir setiap rumah tangga di seluruh
penjuru Indonesia menjadi pengguna kendaraan.