Gerakan Madrasah Sehat, MAN 1 Kebumen Adakan Tes Kebugaran Jasmani
Gambar: tes kebugaran di MAN 1 Kebumen dengan metode MFT |
Kebumen- Pekan ketiga efektif
proses pembelajaran pada semester pertama, peserta didik kelas X, XI dan XII
melalui mata pelajaran Olahraga melakukan tes kebugaran jasmani dengan dipandu
oleh guru olahraga Madrasah tersebut. Tes tersebut merupakan salah satu yang
dipersyaratkan dalam mewujudkan program Madrasah Sehat. (22/8/2024)
Metode yang digunakan dalam tes
kebugaran tersebut adalah Multistage Fitness Test (MFT), hal ini dilakukan untuk mengukur VO2Max
yang merupakan indikator tingkat kebugaran jasmani. VO2Max adalah volume
maksimum oksigen yang dapat dikonsumsi per menit per kilogram berat badan pada
kinerja maksimum oleh individu.
“Tes kebugaran diikuti oleh
seluruh peserta didik MAN 1 Kebumen, dengan tujuan mengukur sejauh mana
kemampuan kebugaran jasmani dan mengetahui tingkat kebugaran jasmani peserta
didik.” Sebagaimana dituturkan oleh Husin salah satu guru Olahraga yang
mendampingi tes kebugaran tersebut.
Husin menambahkan tes kebugaran
ini dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik peserta didik meliputi kekuatan,
daya tahan, daya otot, kecepatan, kelenturan, kelincahan, keseimbangan,
ketepatan dan reaksi kondisi tubuh sejak awal pembelajaran dan juga untuk
penjaringan atlet.
Untuk melakukan tes kebugaran
dengan Multistage Fitness Test yang harus dipersiapkan diantaranya
lapangan yang cukup luas, tape recorder, alat tulis, tabel penilaian MFT, audio
dan cone/ tiang batas.
Adapun tahapan melakukan MFT
adalah memasang cone dengan jarak 20 meter secara bersebrangan, peserta memulai
tes dari salah satu sisi, saat diperintahkan oleh pemutar audio peserta didik
harus lari menuju garis 20 meter yang berlawanan dalam bunyi “bip”, kemudian
peserta harus berlari bolak balik dalam pola yang sama terus menerus sampai
mereka mencapai batas tertinggi.
Jika peserta gagal mencapai garis
“turn round” yang berlawanan sebelum berbunyi “bip” peserta dicatat
sebagai upaya gagal. Jika terdapat dua upaya gagal secara berturut-turut mereka
ditarik dari tes dan skor mereka dicatat sebagai final, adapun setelah tes
berakhir masing-masing peserta memiliki skor yang telah dicatat oleh guru
olahraga.
Dari data yang terkumpul, peserta
didik MAN 1 Kebumen rata-rata berhasil mencapai level 6 mencapai garis turn
round, data terendah hanya mencapai level 2, sementara data tertinggi mencapai
level 13 sampai 14 yang diperoleh beberapa atlet yang sudah terbiasa melakukan
latihan rutin.
Seperti yang dituturkan oleh
Anjang Prasetyo, salah satu Atlet lari dari MAN 1 Kebumen menyatakan perolehan
mencapai level 13, diwawancarai setelah melakukan tes kebugaran, dengan kondisi
yang masih terlihat fit dan belum tampak kelelahan. (lan)