Ini Amal Usaha Yang Dilarang Dalam Ajaran Tasawuf
Jatengnew.my.id, amal usaha kita untuk mewujudkan sesuatu hal selama ini ternyata
ada yang dilarang dalam ajaran tasawuf, seperti yang tertulis dalam kitab Al-hikam yang disusun oleh Abul Fadhel Ahmad bin Muhammad bin Isa bin al-Husain bin Athaillah al-Iskandary .
Larangan itu , menyekutukan Allah dengan kekuatan diri sendiri dalam berusaha , seakan-akan merasa sudah cukup kuat dapat berdiri sendiri tanpa pertolongan Allah, tanpa rahmat, taufik, hidayat dan karunia Allah subhanahu wata’ala.
Dikutip dari Hikmah 1, Bersandar pada Allah jangan pada Amal.
“Sebagian dari tanda bahwa seorang itu bergantung pada kekuatan amal dan usahanya, yaitu berkurangnya pengharapan atas rahmat dan karunia Allah ketika terjadi padanya suatu kesalahan dan dosadosa".
Maksud penjelasan hal tersebut , Orang yang melakukan amal itu punya pengharapan kepada Alloh, meminta kepada Alloh supaya hasil pengharapannya, akan tetapi jangan sampai orang beramal itu bergantung pada amalnya, karena hakikatnya yang menggerakkan amal itu Alloh,.
seharusnya dalam beramal itu semua dikehendaki dan dijalankan oleh Alloh. sedangkan dirikita hanya sebagai media berlakunya Qudrat Alloh.
Dimana ilmu tasawuf yang dahulunya atau hakikatnya ilmu tauhid untuk mengenal Allah, maka termasuk semulia-mulia ilmu terbesar dan tertinggi, sebab ia sebagai intisari dari pada syari'at, bahkan menjadi sendi yang utama dalam agama Islam,
Penulis : Solikhin Kohar